Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus mengambil langkah nyata dalam memodernisasi sektor pertanian. Salah satu terobosan terbaru adalah peluncuran program adopsi teknologi pertanian berbasis drone, yang resmi diluncurkan pada Senin (26/5) di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, yang menyatakan bahwa teknologi ini menjadi bagian dari komitmen daerah dalam mendorong pertanian cerdas dan berkelanjutan. Program ini diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, dengan memperkenalkan drone sprayer berkapasitas tangki 30 liter.
Drone Pertanian untuk Efisiensi dan Ketahanan Tanaman
Drone pertanian ini memiliki dua fungsi utama: menyemprotkan pupuk organik cair (POC) dan Elisitor Biosaka, yaitu inovasi hayati yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit. Dengan teknologi ini, proses distribusi cairan ke lahan pertanian menjadi lebih cepat dan akurat.
Menurut Bupati Wahono, penggunaan drone pertanian ini dapat menjangkau area seluas 2 hingga 3 hektare per jam—jauh lebih efisien dibanding metode manual. Meski demikian, saat ini penggunaan drone masih terbatas karena perangkat hanya dilengkapi dua baterai. Dalam satu siklus aplikasi, drone baru mampu menyemprot area sekitar 1 hektare sebelum baterai perlu diganti atau diisi ulang.
Komitmen Pemkab Bojonegoro Perluas Pemanfaatan Drone Sprayer
Guna memperluas dampak positif penggunaan teknologi ini, DKPP Bojonegoro telah mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan 2025 untuk pengadaan satu unit tambahan drone sprayer pertanian. Dengan demikian, pada tahun mendatang akan ada dua unit drone aktif yang siap mendukung pertanian presisi di Bojonegoro.
“Langkah ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mempercepat transformasi teknologi di sektor pertanian. Kami ingin para petani bisa menikmati hasil maksimal dengan usaha yang lebih efisien,” ujar Wahono.
Mewujudkan Pertanian Presisi yang Ramah Lingkungan
Dengan menggabungkan efisiensi sumber daya dan akurasi dalam aplikasi pupuk serta pestisida, teknologi drone menjadi pilar penting dalam penerapan pertanian presisi. Drone dengan kapasitas 30 liter ini memungkinkan penyemprotan secara luas dalam waktu singkat, sehingga mendukung efisiensi tenaga kerja petani di lapangan.
Tak hanya itu, teknologi ini juga mendukung penerapan sistem hamparan berkelanjutan, di mana petani dapat mengelola lahan secara kolektif dengan pendekatan teknologi modern. Harapannya, inovasi ini akan meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Sinergi Petani dan Teknologi Menuju Pertanian Masa Depan
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menekankan pentingnya sinergi antara inovasi teknologi dan partisipasi aktif petani dalam mendorong keberhasilan transformasi pertanian. Dengan keterlibatan berbagai pihak, teknologi drone pertanian diharapkan menjadi solusi nyata dalam menjawab tantangan pertanian di era modern.