Google Terancam Denda Fantastis di Meksiko: Dugaan Monopoli Iklan Digital

Google berpotensi menghadapi denda besar di Meksiko akibat dugaan praktik monopoli ilegal di pasar iklan digital. Otoritas antimonopoli Meksiko, Federal Economic Competition Commission (Cofece), telah menyatakan bahwa raksasa teknologi ini diduga kuat melanggar aturan persaingan usaha. Keputusan akhir atas kasus ini diperkirakan akan diumumkan paling lambat 17 Juni 2025.

Potensi Denda Maksimal dan Dampaknya

Jika terbukti bersalah, Google dapat dikenai denda hingga 8% dari total pendapatan tahunan mereka di Meksiko. Angka ini merupakan batas maksimum denda untuk praktik monopoli sesuai hukum Meksiko. Meski Google tidak merinci pendapatan per negara, diperkirakan denda ini bisa menjadi salah satu yang terbesar yang pernah dijatuhkan oleh Cofece.

Kronologi Penyelidikan Cofece Terhadap Google

Penyelidikan Cofece terhadap praktik bisnis Google telah dimulai sejak 2020. Pada 2023, Cofece mengeluarkan pemanggilan resmi, menandai dimulainya tahap persidangan. Google telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan bukti bantahan atas tuduhan tersebut. Salah satu tahap akhir dalam proses ini, yaitu sidang lisan, telah dilaksanakan pada 20 Mei 2025.

Untuk mendukung penyelidikannya, Cofece juga telah meminta informasi keuangan Google dari otoritas pajak Meksiko (SAT). Hingga saat ini, baik Google maupun Cofece belum memberikan komentar resmi terkait perkembangan kasus ini.

Pendapatan Google di Amerika Latin dan Perbandingan Kasus AS

Melalui induk perusahaannya, Alphabet, Google melaporkan pendapatan sekitar $20,4 miliar AS dari wilayah “Amerika lainnya” (termasuk Amerika Latin) pada tahun 2024. Namun, tidak ada data spesifik untuk Meksiko.

Kasus dugaan monopoli ini mencerminkan masalah hukum serupa yang dihadapi Google di Amerika Serikat. Di AS, pengadilan federal telah memutuskan bahwa Google menjalankan monopoli ilegal dalam pencarian online dan iklan terkait. Bahkan, Departemen Kehakiman AS mendesak agar Google menjual layanan Google Ad Manager, termasuk server iklan penerbit dan bursa iklannya, karena dinilai mendominasi pasar iklan digital secara tidak sah.

Tekanan Politik dan Masa Depan Dominasi Google di Amerika Latin

Tekanan terhadap Google di Meksiko juga datang dari ranah politik. Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, sempat menggugat Google karena mengubah nama “Gulf of Mexico” menjadi “Gulf of America” di Google Maps untuk pengguna di AS, yang dinilai melanggar batas karena diduga menyesuaikan dengan kebijakan Presiden Donald Trump. Selain itu, anggota parlemen dari partai penguasa Morena telah mendesak Cofece untuk mempercepat penyelesaian kasus antimonopoli ini sejak tahun lalu.

Jika keputusan akhir Cofece menjatuhkan sanksi kepada Google, hal ini akan menjadi pukulan signifikan bagi dominasi perusahaan di wilayah Amerika Latin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *