Indonesia Perkuat Konektivitas Digital Lewat Pengembangan Ekosistem Bawah Laut

Barcelona, Spanyol – Melanjutkan semangat kolaborasi dari Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Indonesia secara resmi meneken Inisiatif Bersama untuk Pengembangan Ekosistem Konektivitas Bawah Laut di Indonesia. Langkah strategis ini bertujuan untuk pemerataan akses internet dan penguatan infrastruktur digital di seluruh nusantara.

Program ambisius ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak kunci, termasuk Kementerian Komdigi itu sendiri, Telekomunikasi Internasional (Telin), Telkom Infra, Telkom University, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), XL Axiata (melalui unit XLSmart), Meta, Alita Praya Mitra, GSMA, AJARI, Asosiasi Operator Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut Indonesia (ASKALSI), TIP, dan Ciena.

Mendesak: Kebutuhan SDM Unggul untuk Infrastruktur Bawah Laut

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi, Bapak Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyoroti urgensi inisiatif ini. “Inisiatif ini sangat penting untuk pemerataan konektivitas, mengingat Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau,” jelas Bapak Boni pada Kamis, 25 Juni.

Namun, beliau juga menekankan bahwa infrastruktur yang kokoh harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. “Infrastruktur itu membutuhkan sumber daya manusia untuk penggelaran dan pemanfaatannya. Kita membutuhkan talenta-talenta tersebut, saat ini boleh dikatakan masih sedikit talenta yang tersedia di pasar,” tambahnya.

Kolaborasi Strategis: Telkom University Siapkan Talenta Subsea

Untuk mengatasi kelangkaan talenta di bidang konektivitas bawah laut (subsea), Kementerian Komdigi berkolaborasi erat dengan perguruan tinggi, khususnya Telkom University. Kolaborasi ini akan fokus pada penyediaan pelatihan sertifikasi kurikulum guna melahirkan para talenta digital profesional di sektor subsea.

Program Pengembangan Ekosistem Bawah Laut ini dijadwalkan akan resmi bergulir pada kuartal keempat tahun 2025. Rangkaian kegiatan yang meliputi lokakarya, sesi pelatihan, dan proyek penelitian akan diselenggarakan secara menyeluruh di berbagai wilayah Indonesia.

Direktur Akademik Telkom University, Bapak Parman Sukarno, menyatakan kesiapan kampusnya dalam mencetak SDM unggul. “Kami punya program digital-digital komunikasi setiap tahun. Kami menerima kurang lebih 500 mahasiswa setiap tahun di area ini. Jadi kebutuhan-kebutuhan untuk bidang ini Insya Allah kita dapat penuhi,” ujar Bapak Parman.

Secara keseluruhan, program ini menitikberatkan pada pengembangan bakat digital, inovasi teknologi, dan kolaborasi industri-akademisi. Tujuannya adalah untuk memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan ekonomi digital global, terutama di sektor konektivitas bawah laut yang semakin krusial.